“Hari Anda Tidak punya pacar? Ketinggalan Zaman Kau…!” itulah lontaran
kata yang diucapkan oleh orang-orang yang bangga mempunyai pacar. Dalam hati cuma bilang, “Yang Ketinggalan Zaman itu siapa? yang Ketinggalan Zaman itu ya Kamu, masa ngelanggar aturan tuhan ko bangga! Sungguh aneh…!”
kata yang diucapkan oleh orang-orang yang bangga mempunyai pacar. Dalam hati cuma bilang, “Yang Ketinggalan Zaman itu siapa? yang Ketinggalan Zaman itu ya Kamu, masa ngelanggar aturan tuhan ko bangga! Sungguh aneh…!”
Bagi
sebagian orang mungkin pacaran adalah suatu hal yang
biasa, bahkan ada yang lebih ekstrim yang menganggap bahwa pacaran itu adalah
suatu keharusan, dan hidup tanpa pacaran bagaikan sayur tanpa garam (kaya lagu
aja ya…). Padahal kalau saja mereka tahu (mungkin ada juga yang sudah tahu,
tapi pura-pura ngga tahu) bahwa pacaran itu ngga punya untung sama sekali
bahkan membuat hidup menjadi bergelimang dosa, mungkin mereka akan berpikir
ulang untuk berpacaran.
“Dan
janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isra 17:32)
suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isra 17:32)
Itulah
bunyi salah satu ayat dalam surat cintaNya untuk kita. Begitu sayangnya Allah
Subhanahu Wata’ala terhadap kita, sehingga Allah memperingatkan kita untuk
tidak mendekati zina. Begitu besarnya kerusakan dan kehancuran yang bisa
dihasilkan oleh suatu perzinahan, sehingga mendekatinya pun kita dilarang oleh
Allah. Lantas
apa hubunganya dengan pacaran?
Yang pasti ada hubungannya, Bagaimana sih Anda ini. Kan Anda tahu Bagaimana pacaran itu,
yang pasti Tidak lepas dari yang namanya Berduaan, Berdekatan, Berpegangan
tangan, Bermesraan, dan akhirnya Melebihi Batas.
Anda Pasti Muslim-kan? pastinya Anda percaya dengan yang namanya hadits
Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wassalam.
“Telah
ditulis bagi setiap bani Adam bagiannya dari zina, pasti dia akan melakukannya,
kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar,
lidah (lisan) zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, kaki
zinanya adalah melangkah, sementara qalbu berkeinginan dan berangan-angan, maka
kemaluanlah yang membenarkan (merealisasikan) hal itu atau mendustakannya”.
(HR. Al-Bukhori [5889] dari Ibnu Abbas, dan Muslim [2657] dari Abu Hurairah)
Nah
coba deh Anda resapi hadits itu, pastilah Anda Akan tahu bahwa pacaran itu Sudah amat sangat dekat dengan yang namanya zina. Kalo Anda masih Menganggap kalo
pacaran sama zina itu jauh, Anda Coba saja untuk pacaran tapi tidak saling melihat, tidak pernah saling merayu (apalagi merayu ya…), terus tidak pernah pegangan,
and tidak pernah Berduaan… Bisa Tidak Anda melakukan yang seperti itu, kalo bisa saya akui anda sangat hebat . . . . . .
Terus Kalau tidak pacaran bagimana saya dapat jodohnya? apa anda tidak berfikir tentang itu?
Astagfirullah, Anda tidak percaya dengan Allah?, Anda saya sarankan untuk membaca Al-Qur’an…
“Dan
segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran
Allah.” (QS. Adz Dzariyat [41] : 49)
“Maha
Suci Tuhan yang Telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang
ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka
ketahui.” (QS. Yaasiin [81] : 36)
Kalo
Anda Muslim, Anda harus percaya jika masalah jodoh itu Sudah ditentukan oleh Allah Subhanahu
Wata’ala, jadi tidak usah takut jika Anda Tidak mendapatkan jodoh, jika saja anda tidak mendapatkan jodoh di dunia, masih ada kesempatan untuk nemuin jodoh di akhirat, tetapi
dengan catatan anda harus Terdedikasi sebagai orang beriman sehingga anda mendapatkan kesenangan yang abadi kelak di akhirat "Surga" Amin . . . . .
Lalu jka saya tidak pacaran, Bagaimana saya bisa mengenal sifat atau kelakuan jodoh Saya? Nanti yg ada Akan tidak sesuai harapan saya…!
Sekarang Saya mau Bertanya dengan Anda, Memangnya jika anda pacaran anda bisa mengenal lebih dekat
dengan orang pilihan anda? Kalo menurut saya sih tidak berpengaruh sama sekali, soalnya
sepengetahuan saya yang namanya pacaran itu lebih banyak Menjaga Imagenya dibanding dengan
jujurnya. Seseorang yang Berpacaran itu lebih memilih menjadi seseorang yang daripada
jadi dirinya sendiri, jadi jika anda ingin menjadikan pacaran sebagai media untuk
saling mengenal, Anda 100% salah besar Sobat Rohis…!
Dan jika Anda yakin dengan janji Allah, seharusnya tidak perlu menjadi itu sebuah masalah. Coba yuk kita baca ayat berikut…
“Wanita-wanita
yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk
wanita-wanita yang baik (pula).” (QS. An-Nur [24] : 26)
Nah
sekarang anda tahu kan, jika anda berharap mendapatkan yang baik maka perbaiki
dulu diri anda . . . .
To
Ikhwan
Jika Anda memang mengaku sebagai laki-laki dan anda memiliki perasaan dengan lawan jenis, Anda direkomendasikan untuk melamarnya dengan menghadap kepada orang tuanya, jangan Anda jadikan cinta itu sebagai alasan untuk
berpacaran, Sebagai Ikhwan yang lebih memilih berpacaran daripada menikah adalah Lali-Laki
yang bermental kerupuk Dan pecundang ditambah pengecut, ingat itu…!
Untuk Akhwat
Kalo Anda adalah Akhwat sejati, janganlah Anda suka mengumbar aurat ataupun juga mengundang kaum Ikhwan untuk menggoda Anda. Jangan lupa juga untuk menjaga diri baik itu di dunia nyata maupun di dunia maya, karena biasanya para Ikhwan punya beribu macam muslihat untuk menggoda.
Sekian Pembahasan Kita kali Ini Insya Allah Semoga Bermanfaat Bagi Sobat Rohis . . .
Kalo Anda adalah Akhwat sejati, janganlah Anda suka mengumbar aurat ataupun juga mengundang kaum Ikhwan untuk menggoda Anda. Jangan lupa juga untuk menjaga diri baik itu di dunia nyata maupun di dunia maya, karena biasanya para Ikhwan punya beribu macam muslihat untuk menggoda.
Sekian Pembahasan Kita kali Ini Insya Allah Semoga Bermanfaat Bagi Sobat Rohis . . .
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer