• News
  • Islamic World
  • Digg
  • Facebook
  • Tweet Us
  • Visit Our School
Posted by Rohis Prudent... - - 0 komentar



WASHINGTON (SuaraMedia News) – Eric Frattini, seorang jurnalis dan penulis Amerika Serikat, mengungkapkan mengenai sebuah rahasia yang selama ini disimpan rapat oleh Vatikan.Rahasia tersebut dinamakan “Persekutuan Suci”.
Rahasia tersebut diungkapkan dalam buku Frattini yang diberi judul: “Entity: Five Centuries of Secret Vatican Espionage. Dalam buku tersebut dituliskan, “Vatikan, organisasi tertua di dunia dan menghasilkan banyak raja dan sejarah dalam lima abad, ternyata memiliki alat mata-mata rahasia bernama “Persekutuan Suci”. Alat tersebut dipergunakan untuk melanggengkan keinginan Vatikan.
“Kami menggantungkan penerapan kebijakan pada paus. Untuk menghadapi orang-orang yang meninggalkan agama, dan perpecahan terhadap agama Kristen, demikian halnya dengan revolusi, diktatorisme, kolonialisme, deportasi, penganiayaan dan penyerangan, perang sipil, perang dunia, penculikan dan pembunuhan.”
Dalam bukunya, Frattini menuliskan, “Cerita lengkap mengenai intelijen suci, yang terlibat dalam membunuh raja-raja, meracuni para diplomat dan mendanai para diktator Amerika Selatan.
Intelijen tersebut juga terlibat dalam upaya melindungi para penjahat perang dan mencuci uang mafia serta melakukan manipulasi pasar yang menyebabkan kebangkrutan.”
Buku setebal 509 halaman tersebut juga diterbitkan dalam bahasa Arab dan diterbitkan oleh penerbit di Beirut. Buku tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, melalui pemeriksaan dan pengeditan. Versi bahasa Inggris buku tersebut dirilis dengan judul Entity. Penerbitannya mendahului edisi pertama bahasa Arab. Buku tersebut diedarkan di Inggris, Spanyol, Perancis, dan penjualannya tidak tertandingi.
Sebelumnya, seorang jurnalis Barat mengungkapkan bahwa Vatikan telah mengumandangkan perang terhadap Islam. Hal tersebut dilakukan untuk mengalihkan perhatian dari skandal seksual Vatikan dan juga atas sejumlah pengikut Vatikan yang memeluk Islam.
Skandal seks Italia tersebut melibatkan sekitar 4.000 orang pastor, kardinal, serta biarawati. Mereka juga memaksakan aborsi agar skandal tersebut tidak terungkap ke publik. Skandal tersebut melibatkan orang-orang yang tersebar di AS, Brazil, Filipina, India, Italia, dan Gereja Katolik Vatikan sendiri.
Paus Benediktus XVI sedari awal berupaya menyembunyikan skandal tersebut, ia memperingatkan mengenai bahaya Islam agar perhatian para umat Katolik teralihkan dari skandal para pendeta.
Vatikan menyebut skandal pelecehan seksual terhadap anak-anak di Irlandia sebagai sebuah hal yang “membuat malu” Gereja Katolik. Hal tersebut diungkapkan ketika sejumlah uskup dari Irlandia bertemu dengan Paus Benediktus XVI.
Para pastor yang terlibat dalam pelecehan telah melakukan “tindakan yang amat buruk”, demikian kata pihak Vatikan pada hari Senin lalu, ketika sejumlah uskup Irlandia bertemu dengan Paus.
Menteri Luar Negeri Vatikan, Tarcisio Bertone, mengatakan kepada para uskup tersebut bahwa terungkapnya kasus pedofilia sistemik yang telah berlangusng sejak lama tersebut merupakan sebuah tantangan yang berat dan memalukan bagi Gereja Katolik Irlandia.
“Tantangan yang datang dari dalam memang biasanya lebih sulit dan memalukan,” katanya pada saat para uskup tengah mempersiapkan pertemuan dengan Paus Benediktus XVI.
“Tantangan serius semacam itu melanda komunitas kalian, dimana para pelayan Gereja terlibat dalam tindakan yang amat buruk,” katanya.
Lebih dari 20 orang uskup berdialog dengan Paus di Vatikan, lebih dari dua hari berselang setelah terungkapnya skandal pelecehan anak-anak tersebut. Ditambah dengan bukti bahwa otoritas gereja telah dengan sengaja menutup-nutupi fakta perilaku pedofilia yang dilakukan para pastor selama tiga dekade.
Krisis tersebut pecah pada bulan November, menyusul dirilisnya hasil investigasi pemerintah Irlandia mengenai kejahatan tersebut, dan terungkapnya fakta bahwa para petinggi gereja telah melindungi praktik pelecehan seksual tersebut selama berpuluh-puluh tahun agar tidak tersentuh hukum. Laporan Murphy mengungkapkan bahwa gereja Katolik “terobsesi” dan melakukan pelecehan terhadap anak-anak dari tahun 1975 hingga 2004.
Uskup Besar Armagh, Sean Brady, mengatakan kepada Vatican Radio bahwa pertemuan tersebut merupakan bagian dari “perjalanan penyesalan, rekonsiliasi, dan pembaharuan” bagi gereja Irlandia.
Skandal tersebut menyentak Irlandia, empat dari lima orang uskup yang menerima kritikan atas ketidakmampuan menindaklanjuti laporan pedofilia telah mengundurkan diri.
Namun, uskup kelima, Martin Drennan dari Galway, bersikeras bahwa dirinya tidak pernah melakukan apapun yang membahayakan anak-anak. Ia menolak desakan agar dirinya mengundurkan diri.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Posted by Rohis Prudent... - - 0 komentar


1. Masuk Islam Sejak Dini dan Hijrah ke Habasyah
         Abu Musa Radhiyallahu ‘Anh berkata: “… Asma binti Umais ikut hijrah ke Najasyi bersama orang-orang yang hijrah …” (HR Bukhari dan Muslim)

2. Keberanian Moralitas
        Abu Burdah, dari Abu Musa Radhiyallahu ‘Anh, berkata: “Sampai kepada kami berita mengenai hijrahnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika kami sedang berada di Yaman. Lalu kami pergi berhijrah kepada beliau, yaitu aku dan dua orang saudara laki-lakiku. Akulah yang paling kecil dari mereka. Salah satu dari kedua saudara laki-lakiku itu (bernama) Abu Burdah dan yang satu lagi Abu Ruhm, di tengah-tengah lima puluh tiga atau lima puluh dua orang laki-laki dari kaumku. Lalu kami naik perahu, dan perahu itu mengantarkan kami kepada Raja Najasyi di Habasyah. Akhirnya kami bertemu dengan Ja’far bin Abu Thalib. Lalu kami tinggal bersama sampai semua tiba. Kemudian kami bertemu dengan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika beliau menaklukkan Khaibar. Lantas ada sejumlah orang yang berkata kepada kami (yaitu para penumpang perahu): ‘Kami lebih dahulu hijrah daripada kalian.’ Asma binti Umais salah seorang anggota rombongan yang datang bersama kami– masuk menemui Hafshah, istri Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sebagai tamu. Setelah itu datang pula Umar menemui Hafshah, sementara Asma berada di samping Hafshah. Ketika melihat Asma di sana Umar langsung bertanya: ‘Siapa wanita ini?’ Asma menjawab: ‘Asma binti Umais.’ Umar bertanya: ‘Ini yang hijrah ke Habasyah? Ini yang mengarungi lautan?’ Asma menjawab: ‘Ya.’ Umar berkata: ‘Kami lebih dahulu berhijrah daripada kalian Karena itu kami lebih berhak daripada kalian terhadap Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ‘Asma marah (mendengar ucapan Umar itu) dan berkata: ‘Tidak demi Allah. Kalian bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Beliau memberi makan orang yang lapar di antara kalian dan menasihati orang yang bodoh di antara kalian. Sementara kami berada di suatu negeri yang jauh dan penuh kebencian terhadap Islam di Habasyah. Semua itu kami lakukan demi mencari ridha Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah, aku tidak akan makan atau minum hingga aku sampaikan apa-apa yang kamu ucapkan itu kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Kami selalu diganggu dan ditakut-takuti, dan aku akan menuturkan hal tersebut serta menanyakannya kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Demi Allah, aku tidak berdusta, tidak menyimpang dan tidak akan menambah-nambahnya.’ Setelah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam datang, Asma binti Umais berkata: ‘Wahai Nabiyullah, sesungguhnya Umar mengatakan begini, begini.’ Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya: ‘Lalu apa katamu kepadanya?’ Asma menjawab: ‘Aku bilang begini, begini.’ Mendengar keterangan Asma itu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata: ‘Tiadalah dia lebih berhak terhadapku daripada kamu. Dia dan teman-temannya hanya mempunyai satu hijrah. Sedangkan kalian, wahai para penumpang perahu, mempunyai dua hijrah.’ Asma berkata: ‘Sungguh aku melihat Abu Musa dan para penumpang perahu datang kepadaku berbondong-bondong untuk menanyakan hadits ini kepadaku. Tidak ada di dunia ini sesuatu yang membuat diri mereka lebih merasa bahagia dan bangga dibandingkan dengan apa yang dikatakan kepada mereka itu oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam’ Abu Burdah (perawi hadits) menerangkan bahwa Asma berkata: ‘Sungguh aku melihat Abu Musa memintaku mengulangi hadits tersebut.’ (HR Bukhari dan Muslim)

3. Melaksanakan Haji ketika Hamil Tua
         Aisyah Radhiyallahu ‘Anh berkata: “Asma binti Umais istri Muhammad bin Abu Bakar melahirkan di dekat sebuah pohon. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyuruh Abu Bakar supaya dia menyuruhnya mandi dan ihram.” (HR Muslim)

4. Penuh Perhatian terhadap Anak dan Suami
        Jabir bin Abdullah mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda kepada Asma binti Umais: “Mengapa aku melihat badan anak-anak saudaraku (Ja’far) kurus-kurus dan lemah? Apakah mereka kelaparan?” Asma menjawab: “Tidak, cuma saja mereka terkena ‘ain (ketajaman mata orang yang dengki).” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata: “Jampilah mereka!” Asma berkata: “Aku menawarkan kepada beliau untuk menjampinya. Tetapi beliau berkata: ‘Jampilah mereka olehmu!’” (HR Muslim)

     Uraian di atas berkaitan dengan perhatiannya terhadap anak-anaknya. Adapun perhatiannya terhadap suami, dapat kita lihat dalam riwayat Thabrani dari Qais bin Abu Hazim. Dia berkata: “Kami masuk menemui Abu Bakar Radhiyallahu ‘Anh ketika beliau sedang sakit. Lalu aku melihat seorang wanita berkulit putih dan pada kedua tangannya ada tato. Dia sedang menghalau lalat dari Abu Bakar dan dia adalah Asma binti Umais.”

5. Kesaksian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam terhadap Asma
        Abdullah bin Amru ibnul Ash menceritakan bahwa sekelompok orang Bani Hasyim datang menemui Asma binti Umais. Lalu masuk Abu Bakar. Ketika itu Asma menjadi istri Abu Bakar. Ketika Abu Bakar melihat orang-orang Bani Hasyim itu, dia merasa tidak suka. Hal itu beliau tuturkan kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan menambahkan: “Memang aku tidak melihat kecuali kebaikan.” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah telah memaafkannya dari perbuatan tersebut.” Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdiri di atas mimbar dan bersabda: “Sesudah hari ini, seorang laki-laki tidak boleh memasuki rumah wanita yang suaminya tidak ada, kecuali dia bersama seorang atau dua orang lelaki.” (HR Muslim)

     Kesaksian itu mengingatkan kita pada kesaksian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Lewat sabdanya ini: “Saudara-saudara perempuan yang berempat, yaitu Maimunah, Ummul Fadhal, Salma, dan Asma binti Umais saudara perempuan mereka dari garis ibu adalah wanita-wanita mukminat.

Sekian Pembahasan Kita kali Ini Insya Allah Semoga Bermanfaat Bagi Sobat Rohis . . .




Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Orange Design Pointer