• News
  • Islamic World
  • Digg
  • Facebook
  • Tweet Us
  • Visit Our School
Posted by hestuSUGAR - - 0 komentar

Seorang sahabat bertanya kepada Rosulullah S.A.W , Dia berkata : Aku ingin menjadi orang yang alim 
Baginda S.A.W menjawab : Takutlah kepada Allah maka engkau akan jadi orang yang alim 

Dia berkata : Aku ingin menjadi orang paling kaya
Baginda S.A.W menjawab : Jadilah orang yang yakin pada diri sendiri maka engkau akan jadi orang paling kaya 

Dia berkata : Aku ingin menjadi orang yang adil 
Baginda S.A.W menjawab: Kasihanilah manusia yang lain sebagaimana engkau kasih pada diri sendiri maka jadilah engkau seadil-adil manusia 

Dia berkata : Aku ingin menjadi orang yang paling baik 
Baginda S.A.W menjawab: Jadilah orang yang berguna kepada masyarakat maka engkau akan jadi sebaik-baik manusia 

Dia berkata : Aku ingin menjadi orang yang istimewa di sisi Allah 
Baginda S.A.W menjawab : Banyakkan dzikrullah niscaya engkau akan jadi orang istimewa di sisi Allah 

Dia berkata : Aku ingin disempurnakan imanku 
Baginda S.A.W menjawab : Baikkanlah akhlakmu niscaya imanmu akan sempurna 

Dia berkata : Aku ingin termasuk dalam golongan mereka yang taat 
Baginda S.A.W menjawab : Tunaikan segala kewajiban yang difardhukan maka engkau akan termasuk dalam golongan mereka yang taat 

Dia berkata : Aku ingin berjumpa Allah dalan keadaan bersih dari dosa 
Baginda S.A.W menjawab : Bersihkan dirimu dari dosa niscaya engkau akan menemui Allah dalam keadaan suci dari dosa 

Dia berkata : Aku ingin dihapuskan segala dosaku 
Baginda S.A.W menjawab : Banyaklah beristighfar niscaya akan dihapuskan (kurangkan ) segala dosamu 

Dia berkata : Aku ingin menjadi semulia-mulia manusia 
Baginda S.A.W menjawab : Jangan berprasangka pada orang lain niscaya engkau akan jadi semulia-mulia manusia

Dia berkata : Aku ingin menjadi segagah-gagah manusia 
Baginda S.A.W menjawab : Senantiasa berserah diri (tawakkal) kepada Allah niscaya engkau akan jadi segagah-gagah manusia

Dia berkata : Aku ingin dimurahkan rezeki oleh Allah 
Baginda S.A.W menjawab : Senantiasa berada dalam keadaan bersih ( dari hadast ) niscaya Allah akan memurahkan rezeki kepadamu 
Dia berkata : Aku ingin termasuk dalam golongan mereka yang dikasihi oleh Allah dan rasulNya 
Baginda S.A.W menjawab : Cintailah segala apa yang disukai oleh Allah dan rasulNya maka engkau termasuk dalam golongan yang dicintai oleh Mereka 

Dia berkata : Aku ingin diselamatkan dari kemurkaan Allah pada hari qiamat 
Baginda S.A.W menjawab : Jangan marah kepada orang lain niscaya engkau akan selamat dari kemurkaan Allah dan rasulNya 

Dia berkata : Aku ingin diterima segala permohonanku 
Baginda S.A.W menjawab : Jauhilah makanan haram nescaya segala permohonanmu akan diterimaNya 

Dia berkata : Aku ingin agar Allah menutupkan segala keaibanku pada hari qiamat 
Baginda S.A.W menjawab : Tutupilah keburukan orang lain niscaya Allah akan menutup keaibanmu pada hari qiamat

Dia berkata : Siapa yang selamat dari dosa? 
Baginda S.A.W menjawab : Orang yang senantiasa mengalirkan air mata penyesalan, mereka yang tunduk padakehendakNya dan mereka yang ditimpa kesakitan 

Dia berkata : Apakah kebaikan terbesar di sisi Allah? 
Baginda S.A.W menjawab : Baik budi pekerti, rendah diri dan sabar menghadapi cobaan Allah 

Dia berkata : Apakah kejahatan terbesar di sisi Allah? 
Baginda S.A.W menjawab : Buruk akhlak dan sedikit ketaatan 

Dia berkata : Apakah yang meredakan kemurkaan Allah di dunia dan akhirat ? 
Baginda S.A.W menjawab : Sedekah dalam keadaan sembunyi dan menghubungkan persaudaraan 

Dia berkata: Apakan yang akan memadamkan api neraka pada hari qiamat?
Baginda S.A.W menjawab : sabar di dunia dengan bala dan musibah



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Posted by hestuSUGAR - - 0 komentar

Tahukah Anda ?

Rasulullah Muhammad SAW adalah seorang Ektrimis...?

mengapa demikian...?

karena beliau tak segan ketika mengajarkan sebuah kebaikan dengan cara yang ekstrim, sebagai contoh pernah suatu massa rasulullah sedang berada pada suatu peperangan(khandaq) yang saat itu perbekalan sangat sedikit bahkan hampir habis, beliau dan pasukan muslimin akhirnya harus berpuasa dan menahan lapar pada saat itu, sampai-sampai rasulullah menahan perutnya agar tak terasa lapar dengan menggunakan ikat pinggang dari batu yang disusun menyerupai ikat pinggang sehingga ketika rasulullah rukuk saat sedang shalat terdengar suara gesekan batu2 dipinggangnya para sahabat pun mengira bahwa itu suara perut Rasulullah karena menahan lapar , Rasulullah pun mengajarkan ketika mencegah kemungkaran dengan cara yang ektrim, sebagai contoh ketika Rasulullah tak segan berteriak lantang mengancam kaum muslimin khususnya para pemuda muslim yang tak Shalat berjamaah di masjid beliau akan membakar rumah mereka, maka dia lah sebaik-baik teladan bagi ummat manusia.

teringat sebuah pepatah "Guru Kencing Berdiri Murid Kencing Berlari", ingatlah pada kalian yg sudah atau akan menjadi seorang panutan, bahwa perilaku seorang panutan akan diikuti oleh muridnya bahkan seorang murid akan dapat melakukanlebih dari yang dilakukan gurunya, seorang guru yang merokok 1 batang sehari muridnya bisa merokok lebih dari dua batang sehari, seorang panutan(Ustadz contohnya) ketika melakukan satu amalan ibadah maka muridnya bisa melakukan lebih dari satu amalan ibadah, jangan ragu2 mengajarkan suatu kebaikan.



(kang'bean)



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Posted by hestuSUGAR - - 0 komentar

oleh Adevco Alma
Hasan bin Ali RA berkata menjawab banyak orang yang menyindir, bahwa dirinya terlalu pendiam.

"Aku mendapati lidah itu laksana pedang yg amat tajam. Kalau aku berbicara sesuatu yg tidak bermanfaat, maka akan mencelakakan diriku."

Orang-orang terdiam dalam herna. Pertanyaan memenuhi ruang benak & otak mereka, kenapa Hasan berbicara demikian. Lalu mereka mendatangi Abdul Azis bin Marwan & bertanya, "Engkau orang yg fasih serta jelas dalam menerangkan sesuatu. Akan tetapi, jika engkau berdiri di atas mimbar, mengapa engkau hanya bicara sedikit?"

Abdul Azis bin Marwan menjawab:
"Sesungguhnya aku amat takut pada Rabb yg menguasai diriku. Jika aku menyuruh kepada manusia untuk berbuat amal kebajikan akan tetapi diriku tidak mengamalkannya atau bahkan aku melarang berbuat sesuatu, sedangkan diriku melanggarnya."

Kisah lain tentang lidah bercerita pula tentang bahayanya. Pada suatu masa, hiduplah seorang hakim beserta seorang pembantunya yg cerdas & terkenal sebagai ahli hikmah. Suatu ketika sang hakim menyuruh pembantunya untuk membeli daging domba terbaik sebagai hidangan bagi tamunya yg akan datang. Tapi sang pembantu sesampainya di pasar hanya membeli lidah domba yg akan dijadikan hidangan untuk tuannya.

Singkat kisah, usai jamuan sang hakim pun bertanya kenapa hanya lidah yg dibelinya. Dan sang pembantu pun memberi jawabannya, "Sesungguhnya lidah adalah kunci ilmu juga hikmah".

Lain hari, sang hakim menyuruhnya untuk membelikan daging yg terburuk dari domba. Namun tak berbeda dari sebelumnya, sang pembantu pun lagi-lagi membeli lidah! Bertambah heranlah sang hakim akan perbuatan pembantunya. Ia menyangka pembantunya itu sedang berolok-olok.

"Ketika aku menyuruhmu membelikan daging yg terbaik dari domba, engkau membelikan ku lidah, & ketika ku suruh kau membelikan ku daging yg terburuk, engkau juga membelikan ku lidah. Apa maksudmu?

Pembantunya itu menjawab, "Lidah adalah kunci hikmah & ilmu, namun lidah juga sumber segala bencana, menebarkan kebencian antara sesama manusia. Begitu banyak korban peperangan yg diakibatkan kesalahan menggunakan lidah."
Begitulah. Jikalau manusia mau menggunakan lidahnya untuk hal-hal yg baik, niscaya akan selamat.

Sebaliknya, jika lidah digunakan untuk mengadu domba, memfitnah & menceritakan aib orang, maka hanya akan menjadi sumber malapetaka. Orang bijak berkata: "Perkataan bisa menembus sesuatu yg tak dapat ditembus oleh jarum sekalipun."



(kang'bean)



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Posted by hestuSUGAR - - 0 komentar

Semoga bermanfaat

1. Apa yang paling DEKAT dengan diri kita di dunia ?
2. Apa yang paling JAUH dari kita di dunia ?
3. Apa yang paling BESAR di dunia ?
4. Apa yang paling BERAT di dunia ?
5. Apa yang paling RINGAN di dunia ?
6. Apa yang paling TAJAM di dunia ?

Jawabannya:
------------------------------------------------------------
Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al
Ghozali bertanya....

Pertama,
"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab : "orang tua, guru, kawan, dan sahabatnya".
Imam Ghozali menjelaskan semua jawapan itu BENAR.
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah MATI.
Sebab itu sememangnya janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan
mati (Q.S. Ali Imran 185)

Kedua,
"Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".
Murid -muridnya menjawab : "negara Cina, bulan, matahari dan
bintang-bintang".
Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahawa semua jawaban yang mereka berikan itu
adalah BENAR.
Tapi yang paling benar adalah MASA LALU.
Walau dengan apa cara sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu.
Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang
dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Ketiga,
"Apa yang paling besar di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab : "gunung, bumi dan matahari".
Semua jawaban itu BENAR kata Imam Ghozali.
Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah NAFSU (Q.S.
Al-A'Raf 179).
Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa
kita ke neraka.

Keempat,
"Apa yang paling berat di dunia ini?".
Ada yang menjawab : "besi dan gajah".
Semua jawaban adalah BENAR, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah
MEMEGANG AMANAH (Q.S. Al-Ahzab 72).
Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika
Allah SWT meminta mereka untuk menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini.
Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga
banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang
amanahnya.

Kelima,
"Apa yang paling ringan di dunia ini?"
Ada yang menjawab : "kapas, angin, debu dan daun-daunan".
Semua itu BENAR kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini
adalah MENINGGALKAN SHOLAT.
Gara-gara pekerjaan, kita meninggalkan sholat; gara-gara bermesyuarat, kita
meninggalkan sholat.

Dan pertanyaan keenam adalah,
"Apakah yang paling tajam di dunia ini?"
Murid-muridnya menjawab dengan serentak : "pedang".
BENAR, kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah LIDAH MANUSIA.
Karena melalui lidah, ,manusia selalu menyakiti hati dan melukai perasaan
saudaranya sendiri.

(kang'bean)



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Posted by hestuSUGAR - - 0 komentar

Islamedia - Gelar ABG (Anak Baru Gede) biasanya diberikan pada anak yang baru memasuki masa remajanya. Dinamai baru gede karena mereka memasuki masa transisi antara dewasa dan anak-anak, di mana mereka sudah mulai dipercaya menjaga diri sendiri dan tidak dianggap menjadi anak-anak lagi.

Tingkah mereka ini kadang menggelikan dan kadang menjijikkan. Ketika mereka senyam-senyum sendiri karena mendapatkan cinta pertama mereka, mereka terlihat lucu dan menggemaskan. Ketika mereka kalang-kabut ketika mendapat jerawat pertama, mereka terlihat lucu, kasihan, dan menjijikkan apabila kita melihat jerawatnya. Ketika mereka mulai berani pulang malam, pergi ke bioskop, tak mau mendengarkan omongan orang lain, sok gede, dan... sudahlah, ntar penulis disangka curhat lagi...

Siswa yang baru masuk SMU biasanya adalah orang-orang yang berpredikat ABG ini. Gaya mereka terlihat canggung memakai seragam putih-abu-abu. Dan supaya mereka nggak sok gede, dan tahu diri bahwa mereka masih baru dan masih cilik, diadakanlah perploncoan oleh kakak kelasnya.

Keluarga Baru di SMU ini pun – atas rahmat Allah – ada yang mengikuti kegiatan Rohani Islam, ekskul di sekolahnya. Di sini mereka dibina sehingga mereka menjadi ABG.

ABG binaan Rohis ini berbeda dengan ABG anak baru gede. ABG binaan Rohis ini singkatannya ialah Anak Baru Ghiroh. Salah satu arti ghiroh dalam bahasa Arab ialah semangat. Anak Baru Ghiroh artinya anak yang baru mendapatkan ghirohnya dalam hal keislaman.

Tingkahnya tidak kalah menggelikan, tapi tidak menjijikkan insya Allah. Kita akan menjumpai anak yang tadinya doyan sinetron tiba-tiba berteriak “ghozwul fikri tuh, jangan nonton gituan.”, ketika melihat adiknya atau kakaknya menonton sinetron. Atau membentak, “Lu dari tadi gonjrang-gonjreng mlulu. Ngaji dong. Kayak orang kafir aja luh,” kepada adiknya yang sedang main gitar. Dan menunjuk play station sambil berkata, “ini thoghut tau!” Membuat satu rumah bengong melihat tingkahnya.

Memang kalau kita sebagai pembinanya, lalu melihat perubahan terhadap "ABG" kita bertingkah seperti itu, kelihatannya didikan kita berhasil. Kita bangga padanya. Namun tidak untuk keluarganya.

Tentu saja akan terjadi kejutan pada keluarganya yang bisa-bisa menjadi fitnah bagi si anak. Kasihan, bisa-bisa si anak dituduh ikut aliran macem-macem. Dan kita yang membinanya juga bisa dituduh mengajarkan aliran sesat. Orang tuanya tak kan melihat bagaimana kemajuan ibadah si anak, itu sih asyik-asyik aja bagi mereka. Tapi tudingan-tudiangan si anak yang membuat panas telinga mereka itulah yang akan mereka tanggapi.

Memanajemen ghiroh menjadi penting pada saat-saat seperti ini. Pengendalian semangat dan api kecemburuan terhadap maksiat berguna agar dakwah kita menjadi lancar. (Ghiroh juga berarti cemburu)

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memanajemen ghiroh:

1. Bersyukur kepada Allah.

Ghiroh yang kita dapatkan ini adalah semata-mata dari Allah. Itulah yang harus kita perhatikan dan kita tanamkan dalam diri kita. Hal ini agar dalam setiap hal perbuatan kita, kita selalu mengingat kebaikan Allah atas kita.

Di mobil, sepulang dari pengajian, ingatlah kebaikan Allah pada kita dalam bentuk ghiroh baru ini. Maka tak terasa air mata mengalir membelah senyuman kesyukuran. Syukur membuat nikmat kita bertambah. Maka dengan mensyukuri ghiroh ini, akan menjaga ghiroh kita agar tetap awet muda. Tak lapuk karena hujan dan tak lekang karena panas.

Rasa syukur ini harusnya memicu kesadaran bahwa semua perubahan pada diri kita berasal dari Allah swt. Dan kesadaran ini harus mencegah kita dari rasa sombong dan ujub, sehingga merendahkan orang lain yang belum tersentuh hidayah.

2. Upayakan sekeras mungkin untuk melakukan penahapan dalam peningkatan amal.

Wuaaah… gejolak semangat yang begitu besar ini membuat kita menggebu-gebu untuk bangun malam, shoum senin-kamis (bahkan tak jarang sampai daud), tilawah setengah juz, dll. Yang tadinya pas-pasan dalam amalan, sekarang membludak kaya akan amalan.

Bukannya buruk, hanya saja Rasulullah pernah menyindir seorang sahabat yang tidak konsisten dengan amalnya. Di suatu malam banyak beribadah, tapi malam berikutnya minim ibadah.

Bisa saja kita sehari dua hari mampu tilawah sampai setengah juz. Tapi pada hari ketiga keempat, karena kesibukan, kita tidak tilawah sama sekali. Atau tilawahnya mundur jadi setengah halaman doang. Bukankah kemunduran itu adalah kerugian? Bahkan termasuk kategori kerugian apabila hari ini sama dengan kemarin.

Upayakan, sekalipun gelora semangat ini begitu besar, melakukan penahapan dalam peningkatan amalan. Selama ini tilawah kalau kepengen saja, eh tiba-tiba selama dua hari tilawahnya setengah juz. Bisa-bisa besok kita jengah dengan tilawah. Suatu hal yang buruk.

3. Ingat akan masa futur atau masa jemu.

Iman itu ada masa naik dan masa turun. Mungkin kita bingung, bagaimana keimanan itu turun?

Begitulah. Ada masa-masa di mana kita mulai bosan dengan ibadah yang kita lakukan. Ada kala di mana kita rindu akan linkin park yang baru kemarin kita caci maki karena telah melalaikan kita selama ini. Itu tak terelakkan karena sudah menjadi fitrah manusia.

Sering simpati manusia beralih menjadi benci kepada seseorang yang tadinya terlihat begitu takwa di hadapan manusia, namun ketika di masa futur, ia terlihat sangat berlawanan. Seorang ABG selalu dibayang-bayangi perkataan, “ah, lu cuma bisa ngomong doang,” dari orang banyak yang akan ditemuinya di kala futur. Berhati-hatilah, karena bisa-bisa kita dibenci oleh orang-orang yang selama ini kita beri teguran. Yang baik bukannya kita tidak beramar ma’ruf nahi munkar, tetapi ketika futur, apa yang kita ucapkan tetaplah harus kita laksanakan sekuat mungkin.

Perintah Rasulullah kepada kita untuk menjaga lima kondisi sebelum lima kondisi, sebenarnya juga berlaku untuk berbagai kondisi yang memiliki kondisi kebalikannya. Masa kenaikan iman juga harus dijaga sebelum masa penurunan iman. Dalam hal ini, poin nomor 2, atau penahapan dalam beramal, adalah aktualisasi penjagaannya.

Ingatlah wahai rekan muda yang termasuk ABG, masa futur suatu saat tak akan kalian elakkan. Dan berhati-hatilah terhadap masa ini.

4. Syamil (menyeluruh) dalam menyalurkan ghiroh.

Tidak adil kalau kita hanya menyalurkan semangat sebatas pada kebencian kita dengan Zionis, dengan Ghozwul Fikri, dengan sinetron, film, de el el. Juga sebatas penambahan frekuensi sholat, merajinkan shoum, mati-matian tilawah, dan amalan-amalan hablumminallah.

Semangat kita pada Islam juga harus kita salurkan pada amalan-amalan yang bersifat hablumminannas (hubungan pada manusia). Misalnya berbuat baik pada orang tua, berhusnuzhon (baik sangka) dan menjauhkan diri dari su’udzhon (buruk sangka), membantu sesama muslim, memberi salam, dll.

Semangat lahir bersamaan dengan kecintaan kita yang bertambah pada Allah swt. Maka sebagai bukti kecintaan kita, tidak cukup dengan ibadah mahdoh saja, juga harus ditambah dengan ibadah yang berhubungan dengan manusia.

5. Selalu jaga sikap Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang lahir dari ghiroh baru itu sungguh sangat positif. Sebenarnya inilah hal yang paling baik yang didapat dari adanya ghiroh, karena bisa membuat sang anak menjadi manusia terbaik (3:104).

Amar Ma’ruf Nahi Munkar ini haruslah seimbang. Kadang-kadang ada ABG yang doyang mencela ini itu. Memang itu termasuk Nahi Munkar. Tapi jangan sampai ia tidak melakukan Amar Ma’ruf. Adik yang demen Westlife dimarahin, tapi ketika adzan berkumandang, cuek saja dengan adik yang melalaikan sholat.

Sikap amar ma’ruf nahi munkar ini harus selalu dilestarikan. Dan sekali lagi, hati-hati ketika tiba saat futur. Karena biasanya di saat itu kita tidak melaksanakan apa yang kita umbar selama ini. Sekali lagi hal ini bisa mengundang kebencian orang. Saat futur adalah saat bermujahadah untuk melaksanakan apa yang kita ucapkan.



(kang'bean)



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Posted by hestuSUGAR - - 0 komentar







Kala cinta adalah anugerah, maka selayaknya bersyukur setiap pemilik cinta
Kala cinta adalah amanah, maka semestinya berhati-hati setiap pemilik cinta
Kala cinta adalah kompetisi, mari menangkan kompetisi itu!
Kala cinta adalah aku dan kamu, yuk ah... saling memberi dan merima

Ana uhibbukum Fillah... ^_^

Terdengar merdu ketika kata itu keluar dari orang-orang terkasih. Indah nian ungkapan hati orang-orang yang telah mampu menggubah 'jatuh cinta' menjadi 'bangun cinta'. Menciptakan riak-riak kerinduan di lahan sanubari. Dan sungguh, jika hati telah terpagut rasa itu, tak ada lagi keindahan selain keindahannya, tak ada lagi pesona jiwa selain pesonanya.

Maha mempesona Alloh, yang telah menghadirkan cinta diantara kita. Cinta taat yang mampu mengejewantahkan setiap rupa rasa dan laku.

Tetaplah saling mencinta karenaNya... Ana uhibbukum fillah....

*selamat hari persahabatan ... (Hehehe... ngarang... ini hari kamis deh!)



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Orange Design Pointer